Tuesday, May 14, 2013

Kisah pohon raksasa yang berdiri kembali dan makam Mbah Abdul

Fenomena berdirinya pohon raksasa di TPU Dusun Joho Desa Sumberjo Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri diyakini masyarakat setempat tidak lepas dari keberadaan makam Mbah Abdul Majid. Mbah Abdul adalah seorang tokoh desa yang telah meninggal dan dimakamkan di dekat pohon.

Kamsuri (54) juru kunci makam mengatakan, Abdul Majid merupakan salah satu orang pintar yang ditokohkan oleh masyarakat desa setempat. Abdul Majid sudah lama meninggal dunia dan disemayamkan sebelah timur Pohon Bulu.

"Kami dan warga di sini yakin ada hubungannya dengan makam Mbah Abdul Majid. Dia salah satu tokoh di desa sini yang sangat diyakini memiliki kelebihan," ujar Mbah Kamsuri.


Masih menut Kamsuri, masyarakat Desa Joho mengenal sosok Mbah Abdul Majid sebagai orang pintar yang memiliki kemampuan di atas orang biasa. Oleh sebab itu, namanya begitu harum di desa tersebut.

Cerita tentang misteri pohon ini juga diceritakan Roni saat penggergaji pohon berusia ratusan tahun itu.

"Sabtu malam lalu, saya bermimpi didatangi oleh seorang pria tua berjenggot. Dia mengenakan pakaian serba putih. Pria itu berkata, Le, saya mau kembali lagi," terang Roni warga setempat Senin (29/4)

Menurut Roni tim untuk menggergaji pohon Bulu di Makam Joho terdiri empat orang. Mereka berasal dari daerah Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Keempatnya sengaja dipanggil oleh pengurus makam untuk menggergaji pohon yang tumbang pada Selasa (16/4) lalu.

Selama menggergaji, keempatnya mengaku, sering mengalami hal-hal ganjil, di antaranya, mesin gergaji kerap macet, dan mata gergajinya putus. Selain itu, ada salah seorang tukang gergaji yang tiba-tiba terlempar dan terjatuh hingga merintih kesakitan.

Saat ini para penggergaji kayu merasa ketakutan akibat kejadian misteri tersebut. Sebab, kayu dari Pohon Bulu sudah dipotong-potong dan dijual oleh desa. Hasil penjualannya senilai Rp 2,5 juta diniatkan untuk memperbaiki kerusakan pagar di sekeliling makam akibat tertimpa pohon beberapa waktu lalu.

No comments:

Post a Comment